REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Kerusakan infrastruktur akibat banjir lahar dingin dari material Gunung Merapi di Wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diperkirakan mencapai nilai Rp6,5 miliar. "Untuk sementara nilai kerugian akibat kerusakan infrastruktur dampak dari terjangan banjir lahar dingin sekitar Rp6,5 miliar. Namun nilainya kemungkinan masih bisa bertambah karena petugas kami belum bisa mendata di kawasan atas karena masih tertutup," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Magelang, Haryono, di Magelang, Kamis.
Menurut dia berdasarkan data kerusakan pada 4-15 November 2010 terdapat 23 titik lokasi yang mengalami kerusakan, antara lain di Kecamatan Dukun, Muntilan, Srumbung, Salam, dan Mungkid. Ia menyebutkan, nilai kerugian tersebut antara lain untuk saluran irigasi senilai Rp4,2 miliar. Untuk saluran irigasi yang berhulu di Gunung Merapi menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu - Opak. "Kerusakan saluran irigasi terutama karena tertimbun material Merapi berupa pasir dan batu. Kerusakannya bersifat ringan," katanya.
Ia mengatakan, penanganan kerusakan aliran sungai tersebut akan dilakukan pascabencana.
Menurut dia ada beberapa bangunan yang harus segera ditangani dalam waktu dekat, antara lain jembatan Progowati yang tergerus bagian bawah pondasinya, bangunan Rumah Sakit Muntilan yang juga tergerus pondasinya, dan kerusakan irigasi Srowol. "Tiga jenis bangunan tersebut harus mendapatkan prioritas utama untuk ditangani dan diperkirakan kerugiannya mencapai Rp2,3 miliar," katanya.