REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO--Korban lumpur yakni Devi Purbavianto dan ibunya Purwaningsih asal Siring, Porong Sidoarjo yang menjadi korban kebakaran semburan lumpur baru di rumah Okky Andriyanto diusir secara paksa dari rumah sakit setempat. Devi Purbavianto yang menjadi korban kebakaran, Jumat, mengatakan, pengusiran tersebut dialami sejak pertengahan bulan lalu, bahkan ibunya sudah dipulangkan paksa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo sejak dua pekan lalu. "Kata pihak rumah sakit, luka bakar yang saya alami sudah sembuh, tapi menurut saya masih belum karena beberapa ruas bagian tubuh saya masih sering sakit seperti pada bagian kaki," katanya.
Ia mengatakan, karena diusir paksa dari rumah sakit tersebut, maka kini dirinya tidak bisa menjalani perawatan inap dan harus menjalani rawat jalan dengan menggunakan kartu asuransi kesehatan masyarakat miskin (askeskin). "Ibu saya yang sejak dua minggu yang lalu dikeluarkan oleh RSUD kini harus dirawat di rumah sakit RKZ Surabaya karena sakitnya masih parah atau belum sembuh sama sekali," katanya.
Ia mengatakan, bagian lambung ibunya masih terasa nyeri, luka di bagian pantatnya juga masih basah dan luka di bagian kaki masih keluar darah dan nanah. "Kini ibu akan menjalani operasi untuk membersihkan luka-lukanya," katanya, sedih.
Dia menyebut, selama biaya operasi dan perawatan di RKZ sudah menelan biaya sebesar Rp7juta. Keluarganya juga sudah menanyakan hal ini kepada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang menanggung biaya pengobatan tersebut. "Namun BPLS hanya menjawab kalau bantuan pengobatan hanya diberikan selama satu bulan setengah dan di luar itu bukan tanggung jawab BPLS," katanya.
Devi juga mengemukakan klaim biaya pengobatan rawat jalan juga belum mendapatkan jawaban dan bahkan sudah berulang kali ditanyakan, jawabannya masih dalam proses. "Sampai kini klaim biaya pengobatan rawat jalan itu masih juga tak kunjung cair," katanya.
Ia juga mempertanyakan janji Bupati Saiful Ilah dan pemerintah propinsi yang akan memberikan pengobatan secara total atau sampai sembuh. Namun yang didapatkannya, malah diusir dari RSUD dan klaim biaya pengobatan rawat jalan tidak kunjung dapat. "Dalam pengobatan saya dan ibu serta untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga hanya mengandalkan bantuan dan hutang ke saudara untuk penyembuhan sakit ini," katanya.
Ketika ditanya alasan kenapa untuk ibunya pindah dirawat di RKZ dia menyatakan, untuk perawatan di RKZ sangat bagus. Devi Purbavianto dan Purwaningsih menjadi korban kebakaran semburan gas pada tanggal 7 September lalu yang berakibat keduanya mengalami luka bakar di atas 50 persen dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit setempat. Menanggapi hal itu, Humas RSUD Sidoarjo Zainuri saat dikonfirmasi, ponselnya aktif tapi tidak direspons.