REPUBLIKA.CO.ID,TOLITOLI--Dua orang kakek terjaring razia saat polisi di kota Tolitoli, Sulawesi Tengah, menggelar operasi penyakit masyarakat di suatu tempat praktek prostitusi ilegal. "Razia dengan sasaran tempat prostitusi ini digelar pada dini hari tadi," kata Kabag Operasional Polres Tolitoli, Kompol Sutrisno, di Tolitoli, Ahad.

Lokasi penggerebekan itu berada di kawasan pemukiman warga, tepatnya di belakang Perumahan Nasional (Perumnas). Perwira melati satu ini mengatakan, petugas kepolisian memergoki Usmayadi (54) tengah berkencan dengan seorang wanita penghibur di dalam kamar.

Sementara itu, Dula Ibrahim (67) dipergoki petugas sedang berduaan dengan perempuan pekerja seks komersial (PSK) di depan kamar. Dua pria yang tidak lagi muda dan sudah memiliki cucu ini mengaku kepada polisi telah menjadi langganan tetap sejumlah PSK.

Bersamaan dengan itu, polisi juga turut mengamankan delapan lelaki hidung belang lainnya dan digiring ke Mapolres setempat untuk diperiksa lebih lanjut. Mereka diangkut dengan menggunakan mobil patroli dan dikumpulkan di Aula Jananuraga Polres Tolitoli untuk didata dan disuruh membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

Tidak hanya itu, polisi juga mengamankan 12 PSK dan seorang juragan yang menyediakan tempat praktek asusila ini. Dari 12 orang PSK tersebut, satu di antaranya remaja putri yang masih duduk dibangku sekolah menengah dan diperkirakan usianya baru berjalan 16 tahun.

Polisi setempat masih terus melakukan razia untuk mengurangi penyakit masyarakat hingga 28 November mendatang. "Cafe, kios remang-remang, rumah kos, hotel, dan penginapan menjadi sasaran operasi pemberantasan tindakan asusila yang sudah berlangsung lama dalam masyarakat," ujar Sutrisno.

Ikuti Whatsapp Channel Republika