REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA--Kapolda Papua Irjen Pol Bekto Suprapto mengatakan keamanan di Papua berangsur kondusif, walaupun ada isu bahwa 'bendera bintang kejora' akan dikibarkan hari Rabu (1/12) yang diklaim sebagian masyarakat sebagai 'hari kemerdekaan Papua'.
"Sampai saat ini kondisi keamanan di Papua secara menyeluruh kondusif, dimana hingga pukul 12:00 Wita belum ada laporan tentang adanya pengibaran bendera atau kegiatan lainnya," kata Kapolda Papua Irjen Pol Bekto Suprapto, di Jayapura.
Kapolda menegaskan, pihaknya hanya mengetahui kalau 1 Desember itu merupakan hari HIV/AIDS Sedunia, bukan hari kemerdekaan Papua sebagaimana yang diklaim sebagian orang. Untuk itu kegiatan 1 Desember menurut Kapolres, sejauh itu tidak menggangu kententraman dan keamanan masyarakat masih ditoleransi.
"Tidak menjadi masalah yang terpenting tidak berbuat makar dan anarkis. Jangan sampai melakukan hal-hal yang menyebabkan kerugian diri sendiri dan melanggar hukum seperti mengibarkan bendera "bntang kejora" maupun tindakan makar lainnya," tegas Kapolda.
Dalam hal ini Kapolda Papua Irjen Pol Bekto Suprapto menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua karena telah membantu menjaga keamanan di daerahnya masing-masing. "Aman, tentram, sejahtara itulah yang diinginkan masyarakat, dan hal ini sudah terbukti, Papua adalah tanah damai," ujar Kapolda.
Sementara itu pantauan di Jayapura, hingga pukul 12:30 Wita tidak ditemukan adanya bendera bintang kejora yang berkibar baik di wilayah Abepura, Waena, Koya Koso, Arso hingga di perbatasan RI-PNG.
Memang sebelumnya ada beredar kabar, bendera bintang kejora akan dikibarkan di Kampung Koya Koso, Arso dan wilayah lainnya pada 1 Desember. Namun hingga saat ini aparat Kepolisian yang berpatroli tidak menemukan adanya pengibaran.
Meskipun demikian pengamanan masih terlihat begitu ketat pasca tragedi penembakan Nafri. Aparat TNI/Polri tetap melakukan penjagaan diwilayah-wilayah rawan dengan menggunakan senjata lengkap.