REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Badan Sar Nasional (Basarnas) RI membenarkan jatuhnya pesawat latih STPI Curug, Rabu (1/12). Pesawat itu jatuh ke dalam lautan di antara Kecamatan Bojonegara dan Pulau Panjang di sekitar wilayah Merak, Banten.
Menurut Humas Basarnas RI, Gagah Prakosa, ada sebagian masyarakat yang melihat jatuhnya pesawat latih jenis Sacota tipe TB 10 milik STPI Curug itu di tengah lautan. Berdasarkan hasil penyelidikan Basarnas, pesawat itu kehilangan kontak Air Trafic Control atau pengawasan lalu lintas udara Bandara Budiarto di STPI Curug dan Bandara Soekarnp-Hatta Tangerang sekitar pukul 08.56 WIB pagi.
"Sejak saat itu Radar pesawat tidak terbaca," kata Gagah saat dihubungi Republika, Selasa (1/12).
Hasil penyelidikan Basarnas RI itu juga menduga pesawat latih itu jatuh akibat cuaca buruk. Saat kehilangan kontak dengan pesawat, kondisi udara di atas langit selat Sunda sedang hujan deras yang disertai angin kencang.
Gagah mengatakan, pesawat yang diterbangi oleh Kapten RM Faruki itu jatuh terbang dari Bandara Budiarto Curug menuju Bandara Meranti di Lampung. Saat tiba di Selat Sunda itulah pesawat kehilangan jejak.