REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membutuhkan dana minimal Rp 14 Miliar untuk penanganan tanggap darurat wilayah Kali Code dari terjangan banjir lahar dingin Merapi. Kebutuhan dana tersebut dialokasikan untuk penanganan Code hingga bulan Maret 2011 mendatang.
"Kebutuhan ini kita asumsikan karena musim hujan akan berakhir pada Maret 2011 sehingga kiriman banjir lahar dingin akan terus terjadi hingga Maret mendatang," terang Walikota Yogyakarta Herry Zudianto saat rapat konsultasi anggaran tanggap darurat dengan anggota DPRD setempat di gedung dewan, Kamis (2/12) sore kemarin.
Dana itu, kata dia, digunakan untuk penanganan daerah bantaran Code yang dihuni sedikitnya 13 ribu jiwa di 66 Rukun Warga (RW) dari 14 Kelurahan di 8 Kecamatan yang ada di Yogyakarta.
Dana sebanyak itu digunakan untuk beberapa pos penanganan antara lain, penanganan evakuasi penuduk bantaran Code, jaminan hidup selama di tempat evakuasi, dapur umum, kesehatan baik fisik maupun non fisik, sanitasi sementara,pembangunan fisik tanggul kali (talud) dan pembangunan peringatan dini terhadap banjir lahar dingin (early warning system). Dari seluruh kebutuhan tersebut kata Herry, kebutuhan terbesar adalah untuk pembangunan kembali talud Code yang ambrol akibat gerusan banjir lahar dingin.