REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Sejak tiga hari terakhir, angin kencang disertai hujan mulai menghiasi wilayah Lampung. Kapal cepat yang melayani penumpang dari Bakauheni ke Merak (dan sebaliknya) terpaksa berhenti beroperasi, Jumat (3/12).
Menurut Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Bakauheni Lampung, Zailis Anas, penghentian operasi kapal cepat tersebut hanya didasari faktor cuaca. "Memang, kalau cuaca buruk kapal cepat kami hentikan beroperasi," katanya.
Ia mengatakan, bila cuaca seperti sekarang angin kencang dan hujan menyebabkan gelombang perairan Selat Sunda tinggi. Sedangkan kapal cepat yang terbuat dari fiber riskan terhadap hempasan dan tingginya gelombang. "Untuk mengurangi risiko terpaksa dihentikan," jelasnya.
Bagi penumpang kapal cepat, kata dia, terpaksa disarankan untuk menggunakan kapal feri (roll on roll off). "Lebih aman bila menggunakan kapal feri, karena badan kapal besar dan tidak terpengaruh gelombang laut," ujarnya.
Sebelumnya, kapal cepat Pascadana 2 sempat beroperasi dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak. Tetapi, hingga Jumat siang, belum kembali ke Bakauheni, karena cuaca buruk.
Sejak Jumat pagi, cuaca di perairan cenderung berawan dengan hembusan angin di atas rata-rata. Angin kencang disertai hujan ini membuat jarak pandang nahkoda kapal sangat terbatas.