Rabu 12 Jan 2011 04:54 WIB

Berlanjut, Penanganan Pasca Erupsi Merapi

Rep: yoebal ganesha/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman telah menyusun Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Merapi 2010, untuk menangangi permasalahan yang timbul pasca erupsi Merapi, baik itu yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi, pembangunan kembali infrastruktur, penataan pemukiman penduduk yang rumahnya hancur, dan juga yang berkaitan dengan sosial budaya.

Menurut Kabag Humas Pemkab Sleman, Endah SW, walaupun saat ini penanganan permasalahan yang timbul pasca erupsi Merapi masih dalam tahap tanggap darurat, bukan berarti Pemkab tak menyusun rencana aksi ke depan. ''Walau masih dalam kondisi tanggap darurat, kami juga telah menggulirkan program pemberdayaan warga korban Merapi, baik itu yang dilakukan dengan dana murni dari APBN Sleman, maupun dari dan Pemprov dan Pusat, dan juga dengan dana kerjasama dengan pihak swasta,'' kata Endah Selasa siang.

Dijelaskannya, saat ini penanganan Merapi masih dalam masa tanggap darurat dengan adanya perpanjangan masa tanggap darurat yang dikeluarkan Bupati Sleman Sri Purnomo dengan SK No 25/Kep/KDHA/2011, yang memperpanjang masa tanggap darurat sampai tanggal 21 Januari nanti.

Menurut Endah, salah satu pertimbangan perpanjangan masa anggap darurat ini berkaitan dengan masih banyaknya pengungsi yang saat ini masih tingal di barak-barak pengungsian, berhubungan pembangunan shelter yang belum selesai. ''Umumnya saat ini para pengungsi itu sudah berada di desa masing-masing walaupun mereka untuk sementara tinggal di barak pengungsian sementara seperti di balai desa, ataupun di sekolah-sekolah  dan bangunan-bangunan yang khusus untuk semenatara dipakai untuk kepentingan tersebut,'' kata dia.

Intinya, Pemkab Sleman berusaha mendekatkan kembali para pengungsi ini ke desa dan dusunnya masing-masing sehingga mereka juga bisa beraktivitas, tak seperti kalau harus tinggal di tempat pengungsian yang jauh seperti di Stadiun Maguwoharjo.

Selain itu, saat ini Sleman juga dihadapkan para bencana susulan pasca erupsi Merapi, berupa ancaman lahar dingin dan material Merapi, yang selama ini juga telah merusak berbagai infrastruktur seperti jalan dan jembatan.  ''Banjir lahar dingin ini di beberapa lokasi di Cangkringan juga telah memaksa warga sekitar Kali Gendol dan Kali Opak untuk mengungsi sementara waktu,'' kata Endah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement