REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Warga yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu di Merapi diminta untuk lebih waspada sepanjang periode Januari hingga Maret 2011. Hal ini terkait adanya ancaman bahaya banjir lahar dingin.
Demikian dikatakan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Syamsul Maarif usai rapat penanggulangan Bencana Wasior, Mentawai dan Merapi di Istana Wakil Presiden, Selasa (11/1).
“Pemda sudah kami perintahkan untuk menyiapkan evakuasi,” kata dia. Seperti diketahui, salah satu aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi adalah Sungai Putih di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Aliran lahar dingin di sungai ini tidak hanya mengancam lahan pertanian dan permukiman, tetapi juga jalan utama yang menghubungkan Magelang-Yogyakarta. Aliran Sungai Putih di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang memotong jalan raya Magelang-Yogyakarta.
Pascaerupsi Merapi, sedikitnya telah tiga kali banjir lahar besar hingga meluap ke jalan raya tersebut dan material berupa batu dan pasir menutup akses jalan.
Syamsul sendiri mengungkap bahwa hingga kini sudah ada dana saat itu sebesar Rp 20 miliar diisiapkan di wilayah-wilayah tersebut, dari tootal kebutuhan sebesar Rp 28 miliar. Saat ini juga, lanjutnya, telah dikerahkan 70 alat berat, yang terutama di kali Krasak.