REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG-- Jalur utama Magelang-Yogyakarta di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang yang mulai dibuka untuk arus kendaraan pada Rabu dini hari masih tersendat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, badan jalan yang telah dibersihkan dari material lahar dingin berupa pasir dan batu tersebut arus kendaraan belum bisa berjalan lancar dan materail vulkanik masih menumpuk di kanan kiri jalan.
Jalur tersebut belum bisa lancar karena ruas jalan di lokasi bencana lahar dingin menyempit karena sebagian badan jalan untuk menumpuk material. Badan jalan yang semula empat lajur, kini hanya bisa digunakan dua lajur untuk arah Magelang dan Yogyakarta.
Seorang relawan, Muslim mengatakan, jalan yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut dibuka sekitar pukul 02.00 WIB setelah dilakukan pengerukan material di jalan dengan sejumlah alat berat.
Lokasi bencana lahar dingin yang kini tertimbun material hingga tiga meter tersebut menarik minat masyarakat untuk melihatnya. Sejumlah warga Dusun Gempol terlihat menyediakan kotak amal bagi masyarakat yang mau melihat dari dekat lokasi bencana di dusun tersebut.
Beberapa alat berat saat ini masih mengeruk alur Sungai Putih yang dipenuhi material lahar dingin. Sejumlah aparat kepolisian dan TNI terlihat mengatur arus lalu lintas di jalur Magelang-Yogyakarta.