Senin 28 Feb 2011 17:39 WIB

Kartu ATM Tertelan, Bisa Jadi Modus Kejahatan

Mesin ATM, ilustrasi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Mesin ATM, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG—Dua orang anggota sindikat pembobol rekening melalui anjungan tunai mandiri (ATM) berhasil diringkus berkat kesigapan seorang satpam. Mereka ditangkap usai ketahuan beraksi di Pasar Swalayan Ada, Siliwangi, Semarang, Senin (28/2).

Penangkapan diawali aksi kejar- kejaran kawanan sindikat dengan satpam pasar swalayan tersebut. Dua pelaku akhirnya diringkus di kawasan Kuningan, Semarang Utara. Keduanya adalah Heru Samsawir (38), warga Kota Padang, Sumartera Barat, dan Tuskiadi (46), warga Deli Serdang, Sumatera Utara. Sementara seorang anggota sindikat lainnya, Riki, berhasil lolos.

Modus komplotan ini adalah mengganjal kartu ATM dengan batang korek api. Kapolsekta Semarang Utara, Kompol Sigit Adi Wuryanto, mengatakan penangkapan bermula saat kawanan ini beraksi di ATM BNI Swalayan Ada, Siliwangi.

Sebelum kedatangan calon korbannya, salah seorang pelaku terlebih dahulu mengganjal tempat kartu ATM. Begitu melihat calon korban, Didi Nur Budiarjo, tersangka Tuskiadi berpura- pura ikut mengantre.

Saat korban kebingungan karena kartunya tertelan mesin, Tuskiadi langsung masuk ke ATM dan menyarankan korban untuk menghubungi nomor layanan BNI Call yang ternyata merupakan nomor kawanan pelaku.

“Karena sudah dua kali menghubungi nomor layanan itu tak berhasil, korban selanjutnya pergi meninggalkan ATM untuk melapor,” ungkap Sigit kepada wartawan. Setelah korban pergi, tersangka Heru Samsawir turun dari mobil untuk mengambil ATM dengan gergaji besi. Namun, saat memasukkan gergaji ke mesin ATM, salah seorang satpam melihat aksi tersebut.

Karena aksinya kepergok satpam, para pelaku kabur ke arah mobil dan melarikan diri. Satpam yang melihat aksi ini pun mengejar dengan sepeda motor, hingga akhirnya tertangkap di kawasan Kuningan. 

Sigit mengatakan, dalam beraksi, mereka mempunyai peran masing-masing. Riki beraksi mengganjal ATM dengan korek kayu dan memasang stiker Call BNI  02470208533 palsu. Tuskiadi berperan sebagai pengantre, dan Heru Samsawir berperan sebagai pengambil ATM yang tertelan mesin. “Polisi menduga, keduanya diduga sindikat kejahatan ATM kelompok Palembang,” imbuh Sigit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement