Sabtu 12 Mar 2011 17:58 WIB

Digratiskan Biaya Pengobatan Korban Flu Burung di Padang

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Pemerintah menggratiskan semua biaya pengobatan bagi pasien flu burung yang dirawat di dua rumah sakit rujukan yaitu Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang, dan Rumah Sakit Akhmad Mukhtar Bukittinggi.

"Bagi pasien yang mengidap dugaan flu burung, semua biaya pengobatan dan perawatan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah," kata Wakil Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat, dr Yusirwan Yusuf, di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan, oleh karena itu, bagi warga masyarakat yang merasakan adanya gejala flu burung seperti panas tinggi agar segera memeriksakan ke puskesmas terdekat. "Jika kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata diduga mengidap, yang bersangkutan harus segera dirujuk ke dua rumah sakit rujukan itu, agar segera mendapatkan pengobatan," katanya.

Menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap biaya pengobatan dan perawatan karena ditanggung pemerintah. "Jangan sampai karena tidak ada biaya kemudian masyarakat yang merasakan ada gejala flu burung enggan untuk segera berobat sehingga akhirnya tidak tertolong," katanya.

Ia mengatakan pengidap dugaan flu burung harus cepat ditangani karena jika lebih dari 24 jam kemungkinan selamat sangat kecil. "Risiko kematian pengidap dugaan flu burung mencapai 87 persen, karena itu harus cepat mendapatkan penanganan," lanjut dia.

Mengantisipasi flu burung di Sumatera Barat telah disiapkan dua Rumah Sakit yang telah memiliki standar penanganan pasien flu burung yaitu RSUP M Djamil Padang dan RS Akhmad Mukhtar Bukittinggi.

Sementara menurut ketua Tim Dokter Flu Burung RSUP M. Jamil Padang, Dr.Finny Fitry Yani, menyebutkan jumlah pasien diduga flu burung hingga Sabtu (12/3) yang dirawat di RSUP M Djamil Padang berjumlah 13 orang.

Pihak rumah sakit telah mengambil sampel darah masing-masing pasien tersebut untuk memastikan status pasien apakah positif atau negatif flu burung. Sampel darah tersebut, kata dia , dikirim ke laboratorium yang ada di Jakarta untuk menguji pasien tersebut negatif atau positif flu burung.

Pihak rumah sakit masih menunggu hasil uji laboratotium darah dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI," katanya. Sejak tahun 2006 di Sumatera Barat tercatat sebanyak 91 orang ditemukan menderita flu burung dimana lima orang dinyatakan positif dan satu orang meninggal dunia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement