Senin 21 Mar 2011 21:46 WIB

Bupati Sidoarjo: Luapan Lumpur Lapindo Berkurang

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyatakan luapan lumpur di kawasan eksplorasi PT Lapindo Brantas mulai berkurang dan kini tinggal 10-15 ribu meter kubik per hari padahal saat awal semburan mencapai 150 ribu meter kubik per hari. "Dulunya, luapan lumpur mencapai 150 ribu meter kubik per hari, tapi sekarang tinggal 10-15 ribu meter kubik per hari," katanya di sela-sela penandatanganan MoU jejaring RS Pendidikan di Aula FK-Unair Surabaya, Senin.

Namun, ia mengaku tidak tahu kaitan perkembangan luapan lumpur itu dengan rencana PT Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur gas di Desa Kalidawir, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. "Soal itu (pengeboran sumur gas di Desa Kalidawir) itu terserah kepada rakyat di sekitar kawasan pengeboran itu. Kalau rakyat tidak setuju, kita ikuti, kalau tidak pun kita ikuti," katanya.

Menurut dia, kemungkinan PT Lapindo Brantas melakukan pengeboran juga untuk mencari uang guna dibayarkan sebagai ganti rugi kepada korban lumpur Lapindo yang belum tuntas hingga kini. "Kalau rakyat keberatan mungkin juga karena pembayaran ganti rugi korban semburan lumpur panas belum tuntas," katanya.

Namun, katanya, PT Lapindo Brantas juga dapat melakukan pengeboran, karena mereka sudah mengantongi izin eksplorasi dari pemerintah pusat melalui BP Migas sejak tahun 2006. "Lapindo telah mengantongi izin pengeboran dari Pemerintah Pusat sejak 2006, namun yang keluar justru lumpur. Mungkin juga Lapindo sudah merasa punya pengalaman celaka dan nggak mungkin terulang," katanya.

Hingga kini, pembayaran sisa ganti rugi sebesar 80 persen belum tuntas, namun PT Minarak Lapindo Jaya menjanjikan akan melunasi pada tahun 2014 atau selang delapan tahun dari kejadian pada 29 Mei 2006.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement