Jumat 05 Jun 2015 10:17 WIB

Dokter Terinfeksi MERS Diduga Melakukan Kontak Massa

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Penumpang mengenakan masker untuk menghindari dari penyakit MERS di bandara Incheon, Korea Selatan, (2/6).
Foto: Reuters
Penumpang mengenakan masker untuk menghindari dari penyakit MERS di bandara Incheon, Korea Selatan, (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebuah laporan terbaru menyatakan, seorang dokter yang terinfeksi Middle East Respiratory Syndrome (MERS) diduga telah melakukan kontak dengan lebih dari 1.000 orang. 

Dokter tersebut dilaporkan menghadiri pertemuan skala besar saat terinfeksi. Aljazirah melaporkan pada Kamis (4/6), laporan bertepatan dengan informasi mengenai kematian ketiga di negara itu akibat MERS. Wabah MERS selama ini telah menginfeksi puluhan orang di Korea Selatan.

Korban merupakan pria 82 tahun didiagnosis MERS meninggal pada Rabu (3/6) malam. Dia awalnya dirawat karena asma dan pneumonia. Kasus terbaru itu menambah jumlah orang yang didiagnosa MERS di Korsel menjadi 36 orang.

Ratusan sekolah di Korea Selatan juga telah ditutup akibat kekhawatiran akan menyebarnya MERS. Lebih dari 900 sekolah dari TK sampai perguruan tinggi tutup sementara.

MERS juga menyebabkan ribuan orang membatalkan rencana perjalanan mereka ke Korea Selatan. Organisasi Pariwisata Korea (KTO) melaporkan ada sekitar 7.000 wisatawan yang membatalkan rencana perjalanan mereka ke Korea Selatan.

"Pembatalan skala besar ini sangat tak biasa dan banyak wisatawan menjadikan MERS alasan utama," kata juru bicara KTO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement