REPUBLIKA.CO.ID, Anda mungkin sering mengingatkan orang tua untuk minum. Ya, minum sepertinya hal sepele. Tapi, dampaknya penting untuk kesehatan. Bahkan tak cukup mengingatkannya sekali dua kali. Harus berkali-kali. Tapi lagi-lagi orang tua Anda jarang minum. Sebenarnya apa penyebabnya?
Dalam buku Pedoman Hidrasi Saat Haji dan Umroh yang ditulis oleh tim Indonesia Hydration Working Group (IHWG) FKUI, Dr dr Nina Kemala Sari, SpPD KGer dan dr Mintoro Sumego, MS, usia lanjut jarang minum karena memang memiliki sensasi rasa haus yang berubah. Telah diketahui bahwa lesi pada hipotalamus berhubungan dengan penurunan rasa haus.
Selain itu, beberapa pasien usia lanjut dengan cedera pemuluh otak non hipotalamik yang tidak memiliki defisit bahasa atau motorik yang signifikan, mungkin episode dehidrasi berulang yang terjadinya hanya dapat dijelaskan oleh karena defisit persepsi haus.
Dalam sebuah studi yang melibatkan kedua kelompok, usia muda dan usia lanjut tidak diberi air selama 24 jam. Hasilnya, ditemukan kalau usia lanjut memiliki persepsi haus yang lebih rendah daripada orang muda.
Menurut skala penilaian subjektif, beberapa usia lanjut tidak merasa haus sama sekali. Sementara sebagian besr usia muda sangat tidak nyaman karena kehausan.
Ketika disajikan air, subyek lansia tidak minum, sedangkan usia muda minum air cukup untuk memperbaiki apapun perubahan osmolalitas serum yang terjadi sebagai akibat dari kekurangan air. Perubahan-perubahan dalam fisiologi air yang terjadi dengan penuaan dapat menjadi dasar penjelasan terhadap lambatnya respon terhadap stress fisiologis yang diamati pada usia lanjut.