Kamis 11 Feb 2016 11:31 WIB

Lembaga Eijkman Ditugaskan Teliti Virus Zika

Sampel darah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus zika
Foto: Reuters/Mariana Bazo
Sampel darah dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus zika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menugaskan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman untuk melakukan penelitian dan perkembangan terkait virus zika.

"Jadi, sebenarnya kami sudah punya anti virusnya, yaitu dalam masalah DBD yang juga sudah dikembangkan oleh Eijkman. Nah Eijkman saat ini punya tugas berikutnya terkait adanya efek lain, penyakit lain, atau virus lainnya," kata Nasir setelah menghadiri peresmian Universitas Pertamina di Jakarta, Kamis (11/2).

Menurut Nasir, Lembaga Eijkman telah menyatakan bahwa virus zika berbeda dengan DBD. "Nah ini yang harus kami teliti lebih lanjut. Mudah-mudahan Eijkman bisa melakukan penyelesaian-penyelesaian yang terkait bidangnya," ucap Nasir.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan peringatan perjalanan bagi masyarakat Indonesia yang akan bepergian ke kawasan yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) virus Zika, seperti ke negara-negara di Amerika Selatan. Pemberlakuan "travel advisory" yang mulai diunggah di laman Kementerian Kesehatan pada Rabu (3/2) malam itu merupakan bagian dari upaya melindungi masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan tertular penyakit yang bersumber dari virus zika.

Selanjutnya, dianjurkan bagi para pengunjung kawasan ber-KLB virus Zika untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami sakit. Wanita hamil dianjurkan sebaiknya tidak berkunjung ke negara yang sedang KLB penyakit virus zika. Jika terpaksa harus melakukan perjalanan ke negara tersebut, hendaknya melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk secara ketat.

Peingatan tersebut juga menyatakan siapa saja yang baru kembali dari negara yang sedang mengalami KLB penyakit virus Zika, agar memeriksakan kondisi kesehatannya dalam kurun waktu 14 hari setelah tiba di Indonesia. Warga yang habis berpergian agar segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami keluhan atau gejala demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, sakit kepala dan mata merah. Jangan lupa, sebutkan riwayat perjalanan dari negara yang sedang KLB penyakit virus zika kepada dokter pemeriksa.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement