REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung akan melanjutkan program restorasi dan membuat kembali ruang terbuka di sepanjang sempadan Sungai Cikapundung. Sebelumnya, pemerintah telah meresmikan Teras Cikapundung pada akhir pekan lalu.
“Menanggapi permintaan Pak Wali Kota, kami siap membangun serupa Teras Cikapundung di dua lokasi lainnya," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Mudjiadi.
Di sisi lain, diagendakan pula pembangunan danau raksasa di Gedebage. Sampai saat ini formulasi belum selesai, meskipun detail desain sudah selesai dari Pemkot dan BBWS Citarum. Ia akan mengusulkan pembangunan dua titik Teras Cikapundung lainnya serta danau pada program 2017.
Mudjiadi menegaskan pemerintah ingin mewujudkan sungai Cikapundung lebih produktif dengan membuka beberapa ruang untuk berinteraksi masyarakat. Ke depan, seluruh pekerjaan rehabilitasi sungai tidak hanya dilaksanakan dengan memperhatikan teknis pembangunannya saja, tetapi juga menciptakan ruang terbuka untuk interaksi sosial.
Untuk itu Mudjiadi meminta kepada masyarakat agar sungai Cikapundung sebagai salah satu anak sungai Citarum dapat dijaga kebersihannya. Dengan bersihnya salah satu anak sungai tersebut Mudjiadi berharap menular pada 13 anak sungai yang semuanya bermuara di Citarum. Pada akhirnya, akan tercipta sungai Citarum yang bersih.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Yudha Mediana menerangkan, Sungai Cikapundung memiliki panjang 28 kilometer di mana hulunya terletak di Kabupaten Bandung Barat dan melintasi kota Bandung. Air sungai bermuara di sungai Citarum.
Penanganan restorasi sungai tersebut baru sebagian kecil. Makanya, restorasi akan terus berlanjut. "Kita akan lanjutkan sehingga sungai Cikapundung menjadi kawasan menarik,” tutur Yudha.