Kamis 09 Jun 2016 04:30 WIB

Dua Ulama Akhir Zaman

Red: M Akbar
Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)
Foto:

Perbedaan prinsip dan sikap dua ulama itu langsung digoreng media. Tak butuh waktu lama, kisah dua hamba Allah itu menjadi pembicaraan mengemuka. Dari warung kopi sampai obrolan konglomerat di meja lounge hotel bintang lima.

Para konglo pemodal pilpres terbahak dengar cerita Kang Badrun. Apalagi ulama su’u makin tak tahu malu. Tapi, konglo itu agak dipusingkan dengan ketegasan Kang Budi. Mereka memetakan mana ulama model Kang Budi, mana model Kang Badrun.

Mereka tahu, ulama dan kiai titik vital untuk segera ditaklukan. Mereka tahu, sejarah kemerdekaan bangsa ini direbut atas ketegasan ulama dan kiai yang menentang penjajah kolonial. Menolak aneka suap dan mampu menertawakan dunia.

Karena itu, bagi mereka, untuk menaklukan Indonesia taklukan dulu ulamanya. Setir kiainya. Bungkam santri-santrinya. Manjakan aktivisnya, pecah belah kekuatannya, bunuh dulu karakter kelompok yang kritis. Kelompok yang manut, manjakan fasilitas dan kehidupan mereka. Terutama kiai dan ulama yang banyak pengikutnya. Mereka percaya betul wasiat Imam Ghazali: rusaknya masyarakat karena rusaknya ulama.

Lantaran itu, sebelum merusak masyarakat, mereka rusak dulu ulamanya. Ah untung cerita di atas imajiner belaka. Kisah rekaan. Entah kalau memang Anda merasakan kisah itu ada di lapangan. Mudah-mudahan belum menemukan. 

Dalam satu sabdanya, Rasulullah telah mengingatkan: Kelak pada akhir zaman akan ada pemimpin-pemimpin yang aniaya, menteri-menteri yang fasiq, hakim-hakim yang curang, dan ulama-ulama pendusta... (HR Thabrani).

Kini telah sampai di akhir zaman. Perang Suriah sebagai gong permulaan. Peristiwa di Bumi Syam, telah Nabi nubuwahkan. Dan kita telah masuk fase peperangan antara: sistem dajjal vs peradaban Imam Mahdi. Fase ketika Allah mengizinkan fitnah dajjal merangsek nadi seluruh manusia. Merusak aqidah, moral, akhlak manusia. Termasuk kita, manusia Indonesia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ وَلَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّۗ اِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهِ وَكَلِمَتُهٗ ۚ اَلْقٰهَآ اِلٰى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِّنْهُ ۖفَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ وَلَا تَقُوْلُوْا ثَلٰثَةٌ ۗاِنْتَهُوْا خَيْرًا لَّكُمْ ۗ اِنَّمَا اللّٰهُ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ ۗ سُبْحٰنَهٗٓ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗ وَلَدٌ ۘ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا ࣖ
Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.

(QS. An-Nisa' ayat 171)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement