Ahad 17 Apr 2011 23:01 WIB

Presiden Saleh: Ikhtilat Dalam Demonstrasi Haram

Red: cr01

REPUBLIKA.CO.ID, SANA’A - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menyebut jutaan demonstran yang turun ke jalan di beberapa kota untuk menggulingkan rezimnya sebagai bandit. “Saya adalah presiden yang sah,” kata Saleh di hadapan para pendukungnya, Sabtu (16/4).

Saleh meminta partai-partai oposisi untuk menggunakan “abitrasi nurani” dan kembali ke dialog. Ia juga menyentuh sensitivitas religius mereka dengan mengatakan dirinya harus mencegah terjadinya ikhtilat (percampuran antara laki-laki dan perempuan) dalam demonstrasi.

“Kami menyerukan kepada mereka untuk mencegah ikhtilat yang dilarang syariat di jalan-jalan kampus,” ujarnya menyindir kelompok oposisi yang kembali menggelar demonstrasi besar-besaran dengan melibatkan kaum perempuan.

Samia Aghbari, salah seorang aktivis revolusi pemuda di Taghyir Square Sana’a, menyebut pernyataan presiden tentang ikhtilat sebagai sesuatu yang ‘ceroboh dan histeris’. “Saleh mengatakan tentang sesuatu yang menyinggung kesucian Yaman, namun ia merusak dirinya sendiri dengan sesuatu yang tidak ia ketahui. Sesungguhnya Saleh mencari lembaran baru yang mungkin dapat menyelamatkan diri dan rezimnya yang runtuh,” kata Aghbari.

Demonstrasi rakyat dan aksi protes melanda Yaman, mulai dari Sana'a, Taiz, Aden, Hodeidah dan Hadramout hingga beberapa provinsi lainnya. Mereka menuntut sang presiden meninggalkan kekuasaan, membubarkan rezim dan pemerintahannya.

sumber : Al-Sharq Al-Awsat
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement