Kamis 28 Apr 2011 21:17 WIB
Negara Islam Indonesia

Dari Jalur Ekstrakurikuler Hingga Bimbel, NII Rekrut Anggota

Rep: Palupi Annisa Auliani/ Red: Didi Purwadi
Negara Islam Indonesia (ilustrasi)
Foto: alkhawarizmi.or.id
Negara Islam Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Perekrutan anggota Negara Islam Indonesia (NII) KW IX dilakukan melalui beragam modus. Termasuk melalui jalur ekstrakurikuler kerohanian Islam di SMA maupun memakai area publik di lingkungan kampus. Bimbingan belajar juga menjadi salah satu jalan yang dipakai.

“Dulu saya aktif di Kerohanian Islam, waktu SMA kelas 1,’’ kata Prasetyo, alumni Teknik Lingkungan ITB yang pernah nyaris direkrut NII pada 2002, Kamis (28/4). Dia mengatakan pendekatan yang dilakukan cukup halus dan nyaris tak bisa dibedakan dengan pola mentoring lain di kegiatan itu. Mentor mereka saat itu adalah mahasiwa Fisika FMIPA ITB.

“Dimulai dari akidah, tauhid, dan kekhalifahan. Bahwa setiap manusia adalah khalifah,’’ tutur Prasetyo. Dia mengaku ‘selamat’ dari NII justru karena berpikiran ‘nyleneh’. Sementara, dua kawannya yang lurus-lurus saja menelan materi mentoring itu sempat di-baiat di daerah Antapani, Bandung.

Prasetyo mengatakan mendapat teror setelah berhasil mengeluarkan dua kawannya dari NII. Teror hanya dilakukan melalui layanan pesan singkat (SMS) karena tak pernah dia tanggapi. Tetapi, dua kawannya yang pernah dibaiat itu mendapat teror melalui telepon dengan ancaman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement