REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Terbunuhnya pemimpin Alqaidah Usamah bin Ladin tak hanya diwarnai sorak-sorai perayaan. Peristiwa itu juga disertai peringatan bahwa pengikutnya pun hampir dipastikan akan berupaya membalas dendam dengan cara berdarah.
Kematian Usamah menjadikan Inggris dalam posisi waspada tinggi. Kedua menteri Inggris, Menteri Luar Negeri, Willliam Hague dan Menteri Dalam Negeri, Theresa May, menyatakan ada kebutuhan peningkatan kewaspadaan dan kesiagaan akibat kebangkitan usai terbunuhnya pemimpin Alqaidah.
Hague mengingatkan bahwa elemen di dalam Alqaedah dan afiliasinya dipastikan masih ingin menunjukkan bahwa mereka masih 'berdagang'.
Meski kadar ancaman dari terorisme internasional masih dipandang 'berat dan parah' pada malam lalu,--yang berarti serangan cenderung tinggi dilakukan--Inggris mengikuti jejak AS dengan menginstruksikan kantor-kantor kedutaan, misi diplomatik dan pangkalan militer di seluruh dunia dalam kesiagaan tinggi.
Petugas keamanan dalam negeri juga memantau ketat para tersangka teroris di bawah pengawasan.
"Ini adalah pukulan telak bagi Alqaidah, namun seperti organisasi lain yang menderita akibat serangan serius, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka masih mampu beroperasi," ujar William Hague.
Karena itu, imbuhnya, Inggris masih perlu berjaga-jaga. "Bahkan lebih waspada lagi, terutama di hari-hari mendatang terhadap ancaman teroris internasional."