REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Serangkaian serangan bom dan ledakan menewaskan 20 orang di daerah-daerah Afghanistan selatan dan timur, Sabtu, di antara mereka termasuk delapan anak dan empat wanita, kata para pejabat pemerintah.
Dalam serangan yang paling banyak menelan korban jiwa, sebuah kendaraan melindas ranjau di distrik Arghandab, provinsi Kandahar, salah satu dari medan-medan tempur penting dalam pemberontakan pimpinan Taliban hampir 10 tahun terhadap pemerintah Kabul dan pasukan NATO.
"Hari ini pada pukul 10:00, 15 warga sipil tewas termasuk delapan anak,empat wanta dan tiga pria," kata kementerian dalam negeri. Seorang wanita juga cedera akibat ledakan itu, tambahnya.
Ranjau dan bom rakitan yang diletakkan di pinggir jalan adalah taktik yang biasa digunakan Taliban dan kelompok gerilyawan lainnya yang berperang untuk menggulingkan pemerintah dukungan Barat dan mengusir pasukan asing pimpinan Amerika Serikat.
Bom-bom yang ditujukan pada pasukan Afghanistan dan NATO sering menewaskan para warga sipil , yang menderita korban paling banyak dari perang itu.
PBB tahun lalu mengatakan korban tewas terbanyak dikalangan sipil dalam konflik hampir 10 tahun ini di Afghanistan adalah 2.777 orang dlaporkan tewas, banyak di antara mereka dibunuh gerilyawan tetapi juga akibat operasi-operasi NATO.
Kandahar adalah tempat lahirnya Taliban, yang pemerintahnya digulingkan oleh invasi yang dipimpin AS tetapi menghimpun kembali kekuatan mereka untuk melancarkan serangan yang meningkat.
Serangan-serangan itu menghantam Afghanistan timur, yang seperti di Kandahar menjadi titik panas bagi aksi kekerasan terutama di daera-daerah yang berbatasan dengan Pakistan, di mana Taliban Afghanistan dan gerilyawan lainnya memiliki tempat berlindung.
Kementerian dalam negeri mengatakan enam warga sipil termasuk seorang wanita dan dua anak cedera akibat bom-bom mortir yang ditembakkan ke satu kantor polisi distrik di provinsi Kunar, Afghanistan timur.
Di provinsi Khost di selatan, seorang pembom bunuh diri, Sabtu menewaskan tiga orang termasuk komandan pasukan reaksi cepat polisi Afghanistan provinsi itu dan mencederai 12 orang lainnya, kata para pejabat.
Penyerang itu meledakkan bom yang dibawanya di depan pangkalan satuan polisi itu, kata wakil kepala kepolisian Khost, Mohammad Yahqoob Mandozai kepada AFP. "Komandan satuan itu Kolonel Zaher... tewas." kata Mandozai. "Penyerang bunuh diri iru menunggu dekat pangkalan tersebut meledakkan boim yang dibawanya ketika kendaraan yang membawa komandan polisi itu keluar dari pangkalan tersebut."
Kementerian dalam negeri mengatakan dua polisi termasuk Zaher dan seorang warga sipil tewas aikbat serangan tersebut.
Gerilyawan Taliban tidak segera dapat dihubungi untuk diminta komentar.
Khost, satu provinsi yang rawan di Afghanistan timut berbatasan dengan daerah suku Waziristan Pakistan, tempat Taliban memiliki pangkalan -pangkalan dan para pejabat AS mendesak Pakistan melancarkan operasi militer di daerah itu.