Selasa 09 Aug 2011 13:21 WIB

Tim Penjemputan Nazaruddin Telah Diterbangkan ke Kolombia

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Johar Arif
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, ditangkap di Cartagena, Kolombia pada Ahad (7/8). Tim penjemputan yang merupakan gabungan dari beberapa instansi pun diterbangkan untuk menjemput Nazaruddin di Bogota, Kolombia.

"Tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB, tim gabungan berangkat k Bogota, Kolombia, dipimpin oleh Brigjen Anas Yusuf," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8).

Anton menambahkan Brigjen Anas merupakan ketua tim penjemputan dari Direktorat V Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Mabes Polri. Hal ini dikarenakan kerjasama yang akan dilakukan melalui depatriasi yaitu pemindahan warga negara dalam rangka kerjasama antara kepolisian dengan interpol.

Tim penjemputan Nazaruddin terdiri dari pihak Polri, Kementerian Luar Negeri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham). Tim penjemputan tersebut dalam rangka bagaimana dengan Kedutaan Besar Indonesia di Kolombia untuk mengajak Nazaruddin bisa dikembalikan pulang ke Indonesia.

"Ini tentu membutuhkan waktu untuk negosiasi, dengan pemerintahan sana (Kolombia). Yang jelas kita yakini itu adalah Nazaruddin dengan sidik jari yang kita kirim dua hari lalu itu, memang sama," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement