REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menilai delapan nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disodorkan Panitia Seleksi (pansel) adalah yang terbaik.
Pansel tidak mungkin meloloskan calon-calon yang tidak layak. "Demokrat menghormati cara kerja pansel. Kami menilai nama-nama yang dihasilkan pansel itulah yang terbaik. Tidak mungkin yang dihasilkan itu tidak baik," ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan Temu Wicara Ketua Umum Partai Demokrat dengan UMKM di Sorean, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/8).
Menurutnya, pemilihan calon pimpinan yang nantinya hanya menyisakan empat orang sebaiknya memang dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. "Kalau bisa musyawarah mufakat tentu bagus. DPR itu sembilan fraksi, karena itu siapa yang akan dipilih jadi pimpinan KPK tentu tidak bisa diselesaikan oleh satu fraksi saja. Tentu harus bicara dengan fraksi lain agar DPR kompak dan solid memilih yang terbaik," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Jafar Hafsah, mengatakan pimpinan KPK ke depan harus memiliki kemampuan melakukan pencegahan dan penindakan dalam memberantas korupsi. "Harus bisa mengatasi tantangan korupsi. Selain korupsi yang sudah terjadi juga instrumen preventifnya harus diperhatikan. Supaya orang tidak terlanjur korupsi," ujarnya.
Sayangnya, Partai Demokrat belum menjagokan nama yang akan didukung pada uji kelayakan dan kepatutan nanti. "Semuanya masih kami pelajari," imbuhnya.