REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kerusuhan terjadi di Kota Ambon pada Ahad (11/9) lalu yang menyebabkan, berdasarkan data dari Mabes Polri, menewaskan tiga orang. Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarif Gunawan pun akan dievaluasi akibat kinerjanya dalam penanganan kerusuhan tersebut.
"Isu itu (pencopotan Kapolda Maluku) muncul secara tiba-tiba, kita belum sampai ke sana. Namun kita akan melakukan evaluasi dalam pelaksanaan tugas terutama masalah memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat di sana," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/9).
Anton menambahkan saat ini Kapolda Maluku masih bekerja dengan baik, tidak ada hal yang tidak baik. Penilaian dari Mabes Polri, tambahnya, masih baik, maka itu dia masih terus di Maluku untuk mengendalikan situasi. Namun evaluasi akan tetap dilakukan pada dua hari ini.
Akibat dari tindakan anarkis dalam kerusuhan, tambahnya, memang ada yang meninggal dunia, ada dua orang di Rumah Sakit Umum Ambon dan satu orang di RS Al fatah. Korban luka berat ada 24 orang dan luka ringan sebanyak 65 orang.
Korban yang tewas atas nama Jefry Siahaan yang tinggal di Talake, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Klivor Belebur yang beralamat di Batu Gantung, Desa Nusaniwe, Kota Ambon dan Darfin Saimen yang beralamat di Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.