REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan pimpinan parta koalisi di kediamannya di Cikeas, Kamis (13/10). Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq yang hadir dalam pertemuan itu, menjelaskan SBY berbicara mengenai sosialisasi kepastian reshuffle yang akan dilakukan pekan ini atau pekan depan.
Kedua, katanya, SBY bicara mengenai masalah pola komunikasi dengan partai jika ada menteri yang diganti. ''Mekanisme ini sesuai dengan code of conduct yang ada dalam koalisi yang telah ditandatangani,'' jelas Luthfi, sebelum menggelar Rapat Pimpinan Nasional, di Jakarta, Jumat (14/10).
Ketiga, SBY juga menjelaskan mengenai sejumlah pola yang digunakan untuk menilai menteri dan kandidat menteri yang mendatang. ''Bahwa reshuffle lebih komprehensif. Yakni menteri wakil menteri, lembaga negara setara kementerian, dan mungkin termasuk BUMN,'' katanya.
Menurutnya, penilaian tersebut antara lain mengenai masalah kinerja yang berdasarkan masukan tim penilai kinerja kementrian. Selain itu, penilaian juga berdasarkan track record menteri dan soliditas dalam tim kabinet. Poin lainnya, yaitu masalah integritas pribadi menteri yang bersangkutan.
''Sejauh ini tidak ada tanda-tanda bahwa menteri kami memiliki masalah di empat bidang tadi,'' paparnya.