Rabu 19 Oct 2011 18:49 WIB

'Jangan Terjebak Permintaan SBY Soal Penyelesaian Century'

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Djibril Muhammad
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia Eep Syaifullah Fatah meminta publik tidak terjebak dalam menangkap permintaan SBY soal penyelesaian kasus Century. Ia mempertanyakan, penyelesaian kasus yang diinginkan SBY itu pengertiannya harus diluruskan.

Pasalnya jika sampai benar-benar dituntaskan KPK, kasus itu bisa menggelinding dan menyeret banyak pihak. Bahkan, sangat mungkin orang di lingkaran istana bisa berstatus tersangka jika sampai diusut tuntas.

"Inilah variabel yang harus dituntaskan pemerintah, soalnya orang disekeliling SBY bisa kena jika benar dituntaskan," kata Eep mengingatkan, Jakarta, Rabu (19/10).

Posisi pemerintah semakin terjepit jika gugatan pemilik Bank Century, Hesham Al Waraq dan Rafat Ali, yang berstatus tersangka dikabulkan Arbitrase Internasional. Hal itu sama saja menampar muka pemerintah dengan menyatakan ada kerugian negara dalam kasus bailout Century.

SBY, menurut Eep, menyadari posisi pemerintah saat ini lemah dan dampak politis sangat besar yang harus ditanggung jika sampai dunia internasional mengakui pemerintah kalah. "Komplikasi ini sepertinya disadari SBY. Tapi dia harus mengerem pemberantasan korupsi agar orang terdekatnya tidak terjerat hukum, seperti dalam kasus ini," katanya. n c13

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement