Senin 24 Oct 2011 19:18 WIB

Bulog Klaim Stok Beras Akhir Tahun 1,7 Ton

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Chairul Akhmad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aco Ahmad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabar terbaru datang dari Perum Bulog. Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengklaim stok cadangan beras hingga akhir tahun mampu mencapai 1,7 juta ton.

“Angka ini akumulasi dari stok beras tahun lalu sebesar satu juta ton dan beras impor,” katanya saat dihubungi wartawan, Senin (24/10).

Sutarto merinci kembali, stok beras akhir tahun berasal dari kontrak pembelian beras 1,35 juta ton. Sutarto memperkirakan beras impor yang masuk hingga akhir tahun ini mencapai 536 ribu ton. Sedangkan sisanya sebanyak 800 ribu ton akan masuk tahun depan.

Khusus Oktober 2011, stok Bulog sudah ada dua juta ton. Jika dibandingkan rata-rata konsumsi beras masyarakat Indonesia per bulannya 2,5 juta ton, maka jumlah ini masih kurang. "Sisa kekurangan diperoleh Bulog dari serapan beras panen gadu hingga akhir tahun ini, minimal 100 ribu ton," ujarnya.

Sedangkan dari November hingga Desember 2011, kata Sutarto, Bulog akan menyalurkan beras untuk operasi pasar berkisar 500 – 600 ribu ton. Per 20 Oktober ini, Bulog telah menyalurkan beras untuk masyarakat miskin (raskin) sebesar 2,6 juta ton dan beras operasi pasar berjumlah 218 ribu ton.

Menurut Sutarto, jumlah kepala keluarga (KK) miskin tahun ini mencapai 17,48 juta KK dengan kebutuhan beras mencapai 3,15 juta ton. Demi meningkatkan angka serapan beras, Bulog kembali menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) pada Oktober 2011 ini. Sehingga, Bulog sudah menaikkan HPP lima kali hanya dalam setahun.

HPP beras untuk luar Jawa, pemerintah menaikkan hingga Rp 6.500 per kilogram (kg). Sedangkan di Jawa, harganya mencapai Rp 6.000 per kg. Harga gabah kering giling (GKG) naik menjadi Rp 4.100 per kg untuk Jawa dan luar Jawa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement