Kamis 15 Dec 2011 12:49 WIB

Saurip Kadi: Kasus Mesuji Bukti Pemerintahan Mafia

Rep: M Akbar/ Red: Johar Arif
Saurip Kadi
Foto: Antara
Saurip Kadi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Mantan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi, menilai insiden berdarah di Mesuji merupakan bukti bahwa pemerintahan saat ini adalah pemerintahan mafia.

''Ketika sistemnya semrawut, pemimpinnya lemah maka yang berkuasa adalah mafia,'' kata Saurip ketika berbicara pada bedah buku 'Pilpres (Coret) Presiden Abal-Abal Republik Amburadul' di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang, Kamis (15/12).

Saurip mengatakan, mana mungkin sebuah perusahaan memiliki alat kekuatan dan kekerasan. Ia juga yakin, aparat keamanan seperti polisi dan TNI telah terlibat dalam insiden berdarah di Mesuji ini.

Ia menyebut lebih dari 20 ribu rakyat yang ada di lokasi telah diusir dari tempat tinggalnya oleh aksi kekerasan dari 200 pamswakarsa. ''Saya yakin, pamswakarsa yang dibentuk oleh perusahaan itu bohong besar kalau tidak didukung oleh aparatur bersenjata,'' ujarnya.

''Korban-korban yang jatuh karena senjata api itu dari mana? Kalau tidak polisi atau TNI, mana mungkin. Dan kalau itu pamswakarsa maka di belakangnya siapa? Kasian sekali kalau ada senjata api ilegal,'' lanjut Saurip.

Saurip juga menyatakan untuk mengatasi persoalan Mesuji ini jangan selalu berpikir pada aspek hukum saja. Tapi ia menyarankan agar lebih mengedepankan aspek kemanusiaan.

Saran itu merujuk pada kehadiran penduduk lokal yang sudah ada jauh sebelum perusahaan datang. Bahkan, kata dia, para penduduk itu sudah berupaya untuk melaporkan masalah tersebut mulai tingkat daerah, provinsi, pusat, sampai Komnas HAM. ''Jadi saya melihat, janganlah berpikir tentang hukum. Di atas hukum ada kemanusiaan. Inilah yang harusnya diperhatikan untuk mencari solusi dari masalah ini,'' ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement