Rabu 21 Dec 2011 15:38 WIB

Anggota Kurang, Polri Minta Pamswakarsa Amankan PT SWA

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bentrokan yang terjadi di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada 21 April 2011 menewaskan tujuh orang, dua orang di antaranya warga Desa Sodong.

Polri mengakui sudah ada laporan dari warga adanya intensitas ketegasan di desa tersebut dan meminta Pamswakarsa untuk mengamankan perusahaan karena kurangnya personil polisi. "Polri tidak mampu untuk mengerahkan semua personil ke lapangan sehingga menggunakan Pamswakarsa," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/12).

Saud mengakui adanya laporan dari warga Desa Sodong pada 7 April 2011 mengenai adanya penambahan personil keamanan di PT Sumber Wangi Alam (SWA). Namun ia mengatakan, pengamanan itu bukan dari polisi tapi Pamswakarsa yang digunakan Polri untuk mengamankan daerah perusahaan karena minimnya anggota polisi.

Anggota Pamswakarsa ini, lanjutnya, mendapatkan pelatihan dan dididik oleh kepolisan serta dalam bertugas menggunakan seragam dengan identitas yang jelas. Anggota Pamswakarsa ini juga tetap harus mengikuti peraturan yang berlaku dan tidak diperbolehkan melakukan kesewenang-wenangan terhadap masyarakat.

"Ketentuan hukum Pamswakarsa sudah jelas dan diatur dalam undang-undang, layaknya satuan pengamanan (Satpam). Masyarakat menganggap adanya penambahan kekuatan polisi, ternyata kan hanya dari Pamswakarsa," jelas Saud.

Dua orang dari Pamswakarsa ini menjadi korban tewas dengan kepala terpenggal pada saat bentrokan dengan warga Desa Sodong. Polisi menduga pemenggalan dua orang anggota Pamswakarsa ini dilakukan delapan orang warga yang saat ini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement