Kamis 19 Jan 2012 08:02 WIB

Ada Korelasi Antara Pembangunan Pencakar Langit dengan Krisis Ekonomi?

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ada "korelasi tidak sehat" antara konstruksi gedung pencakar langit dan krisis ekonomi, hal ini diungkapkan laporan baru  Barclays Capital, seperti dikutip dari Reuters.

Pembangunan gedung Empire State di New York pada 1930, serta menara kembar di Kuala Lumpur pada 1997 dan menara Dubai pada 2010, semuanya disusul krisis ekonomi, ungkap laporan tersebut.

"Seringkali pencakar langit tertinggi  hanyalah  bentuk dari maraknya pembangunan gedung-gedung tinggi, yang mencerminkan salah alokasi modal dan segera tibanya koreksi ekonomi," demikian bunyi laporan tersebut.

"Penyelesaian gedung Menara Petronas di Kuala Lumpur pada 1997, diikuti oleh krisis ekonomi wilayah yang lebih luar dan runtuhnya mata uang Asia," kata laporan itu.

Para investor harus memberikan perhatian khusus kepada China dan Skyscraper Index memperingatkan bahwa China pada saat ini mendirikan 53 persen dari 124 gedung pencakar langit yang direncanakan untuk enam tahun ke depan.

Pada saat ini, China sudah merampungkan 75 gedung pencakar langit dengan tinggi lebih dari 240 meter.

India juga baru saja merampungkan dua gedung pencakar langit, dan masih ada 14 gedung yang sedang dalam perbaikan.

Hasil penemuan laporan tersebut juga membuktikan ketakutan untuk warga London, yang pada saat ini  melihat kerangka bangunan baru pada cakrawala kota, termasuk konstruksi yang akan menjadi bangunan tertinggi di Eropa

Barat, dengan tinggi 310 meter bernama "Shard".

Laporan ini mencatat bahwa gedung pencakar langit pertama di dunia, gedung Equitable Life di New York, telah selesai pada 1873 dan bertepatan dengan resesi selama lima tahun. Gedung ini akhirnya dihancurkan pada tahun 1912.

Contoh lainnya adalah Chicago Willis Tower, sebelumnya dikenal sebagai Menara Sears, dibangun pada tahun 1974, tepat saat kenaikan tajam harga minyak  menggetarkan ekonomi dan patokan dolar AS terhadap emas

ditinggalkan.

Gedung tertinggi di dunia adalah Burj Khalifa di Dubai yang memiliki tinggi mencapai 828 meter, diikuti oleh gedung Taipe 101 setinggi 508 meter dan Shanghai World Financial Center setinggi 492 meter.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement