Rabu 04 Apr 2012 00:47 WIB

Anggota DPRD Riau Diperiksa KPK, Pedagang Kaki Lima Meraup Untung

Gedung KPK
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU --  Sejumlah pedagang kaki lima dadakan meraup untung dari pemeriksaan anggota DPRD Riau oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Markas Ditreskrimsus Polda Riau, di Pekanbaru, Rabu dinihari.

"Saya lihat kantor ini ramai gak seperti biasanya, jadi saya langsung ajak kawan untuk berdagang disini," kata seorang pedagang, Zainal.

Pedagang kini terlihat mangkal di seberang Ditreskrimsus Polda Riau di Jalan Gajah Mada. Padahal, jalan protokol itu pada hari biasa selalu steril dari aktivitas pedagang kaki lima.

Dagangan mereka terlihat laris dibeli puluhan wartawan yang masih menunggu pemeriksaan. "Kalau sampai pagi masih ramai, ya terus kita mangkal disini sampai pagi sekalipun," katanya.

Seorang pedagang lainnya, Syarif, mengatakan turut prihatin dengan penangkapan anggota DPRD oleh KPK terkait gratifikasi proyek Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau. Ia mengatakan hal itu mengindikasikan ada unsur korupsi dalam mega proyek pembangunan PON yang menelan biaya ratusan miliar rupiah itu.

"Kalau benar anggota dewan korupsi, saya dukung KPK menangkap mereka karena dana PON berasal dari pajak rakyat Riau juga," katanya.

Berdasarkan informasi sementara, penyidik KPK menangkap basah anggota DPRD Riau Komisi D saat menerima gratifikasi pembahasan Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Perda No.6 tentang pembangunan venues menembak Pekan Olahraga Nasional (PON), di gedung DPRD Riau di Pekanbaru, Selasa (3/4), sekitar pukul 18.00 WIB.

KPK kini memeriksa sebanyak 11 anggota DPRD Riau.

Hingga Rabu dini hari, lima diantaranya masih diperiksa di ruangan Ditreskrimsus Polda Riau. Selebihnya diperiksa di gedung DPRD Riau. Pemeriksaan dilakukan tertutup baik di Polda maupun di gedung DPRD Riau. Belum diketahui secara pasti berapa jumlah uang gratifikasi yang diterima dan siapa saja anggota DPRD Riau yang ditangkap.

Berdasarkan informasi, anggota legislatif yang ditangkap berasal dari Komisi D. Diantaranya Faisal Aswan, Tengku Muhazza, Adrian Ali, Syarief Hidayat, Ruslan Jaya dan Ramli Sanur, Turoechan Asy'ari, M Dunir, Indra Isnaini.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement