REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR Ketua Sub-Rayon Ujian Nasional SMA se-Kota Bogor, Agus Suherman, menyatakan bahwa merebaknya kunci jawaban melalui pesan singkat hanya mengeruhkan suasana setiap kali pelaksanaan UN. "Pelakunya adalah orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya pada hari terakhir UN di Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/4).
Ia menegaskan bahwa kunci jawaban dimaksud tidak benar. Ia juga menyatakan etiap tahun fenomena kunci jawaban melalui pesan singkat (SMS) selalu muncul.
Menurut Agus yang juga Kepala SMAN I Kota Bogor, sejak jauh hari sebelum UN, pihaknya telah mengingatkan kepada siswa untuk tidak terpengaruh oleh kunci jawaban UN melalui SMS. "Alhamdulillah siswa SMA Negeri 1 tidak terpengaruh oleh isu kunci jawaban itu," katanya.
Pihaknya telah melakukan pengawasan ketat di ruangan penyimpanan soal-soal UN di Sub-Rayon SMA Negeri 1. Selain diawasi ketat oleh petugas yang melibatkan pihak kepolisian, kata dia, juga dipantau melalui CCTV.
"Ada 40 kamera CCTV yang kita gunakan di SMA Negeri 1 Kota Bogor," katanya. Menurut dia, kamera CCTV terpasang di 24 ruangan kelas, laboratorium, termasuk ruang pengawas, kantin, dan ruang penyimpanan soal.
"Sebetulnya penggunaan CCTV sudah berlangsung sejak 2006. Kamera tersebut tidak hanya digunakan saat ujian, tapi juga setiap hari," katanya.
Ia mengatakan, tahun 2012 jumlah siswa SMA Negeri 1 Bogor yang mengikuti UN sebanyak 328 orang. "Kami optimistis kelulusan siswa kami mencapai 100 persen," katanya. Ia menambahkan, hingga hari terakhir pelaksanaan UN SMA berjalan lancar. "Saya jamin tidak terjadi kebocoran soal UN SMA di Kota Bogor,"