REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Fitri Novianti (14), siswi kelas III SMP Al Fatah Kota Bogor, terpaksa mengikuti ujian nasional dalam angkutan kota. Fitri terpaksa melakukannya karena dia mengalami kecelakan sepekan sebelum pelaksanaan ujian nasional dimulai.
Wakil Kepala Sekolah yang juga panitia UN SMP Al Fatah, Nurhasanah, mengatakan Fitri mengalami cidera pada kakinya. Fitri, kata Nurhasanah, tidak mau mengerjakan UN di rumah karena khawatir tidak konsentrasi.
"Siswinya tetap ingin UN di sekolah," kata Nurhasanah.
Fitri terpaksa menjalani UN di angkot karena kaki kanannya terluka akibat kecelakaan. Pada hari pertama UN, dia masih bisa mengikuti ujian di ruang kepala sekolah. Dia tidak ikut UN di ruang kelas karena kondisinya dikhawatirkan mengganggu konsentrasi siswa lain.
Pada hari kedua UN, luka pada lutut kanannya semakin parah dan membengkak hingga ia tidak bisa turun dari angkot. Pihak sekolah tetap mempersilahkan Fitri ikut ujian. Tapi, dia melaksanakan UN di dalam angkot.
Fitri mengaku tetap ingin ikut ujian sampai akhir karena tidak ingin ikut ujian susulan. Ia pun optimistis dapat lulus meski ujian dengan kondisi kaki terluka.
"Tidak ingin ikut susulan karena saya masih bisa ikut UN. Cuma kaki saja yang sakit. Insyallah dapat menjawab dan bisa lulus," katanya.