REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye hitam (black campaign) mulai ditemui menjelang Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 11 Juli mendatang. Tanggapan berbeda pun bermunculan dari bakal calon gubernur (cagub) maupun cawagub (cawagub) ibu kota.
Bakal cawagub yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak terlalu merisaukannya. Bahkan ia bersama pasangannya Joko Widodo (Jokowi), mengaku merasa diuntungkan dengan adanya black campaign ini.
"Kami merasa ini tanda-tanda baik,"ujarnya via BlackBerry Messengger kepada Republika, Selasa (8/5).
Ahok menjelaskan, kampanye hitam yang beredar menunjukkan pasangan Jokowi-Ahok diperhitungkan dalam pesta demokrasi ini. Jika tidak diperhitungkan, ungkap Ahok, tidak akan ada yang menyerang. "Pengalaman saya, ada kampanye hitam seperti ini sebagai pertanda adanya harapan kami terpilih," ungkapnya.
Berbeda dengan Ahok, bakal calon gubernur (cagub) yang juga Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menolak mengomentari kampanye hitam. Alih-alih ia berseloroh, Foke (sapaan akrab Fauzi Bowo) menyebut salah satu merek rokok. "Setahu saya Black itu nama rokok," kata Foke kepada wartawan seusai memberikan sambutan di Workshop Reformasi Birokrasi, Selasa (8/5).