Sabtu 19 May 2012 21:12 WIB

Eretan, Warisan Tersisa Kerajaan Tarumanagara (6)

Rep: Friska Yolandha/ Red: Chairul Akhmad
Eretan
Foto: Republika/Adi Wicaksono
Eretan

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Kini setelah pengelolaan eretan diserahkan pada kakaknya, Tarsem mengaku tidak menikmati hasil dari jasa eretan.

Suaminya tidak ikut membantu usaha keluarga ini. Suaminya lebih memilih untuk menjadi pengrajin lemari dan meja hias untuk bawaan pernikahan.

Tiga putra Tarsem pun tidak ikut serta dalam usaha ini. Putranya yang pertama memilih menjadi guru Bahasa Inggris di madrasah, sambil sesekali membantu sang ayah mengukir lemari.

Anaknya yang kedua membuka usaha roti di Bogor, sedangkan putra ketiganya menjadi sekuriti di sebuah rumah sakit di Bogor. Tarsem memiliki seorang putri yang akan beranjak dewasa. “Nanti warung ini untuk anak gadis saya saja,” kata Tarsem sambil tertawa.

Pembangunan jembatan ternyata tidaklah menjadi manfaat bagi Marzuki dan pengusaha eretan lain. Satu-satunya jembatan di wilayah tersebut rampung dibangun tahun lalu. Dampaknya bagi pembangunan cukup baik, namun tidak bagi pengusaha eretan. Jembatan justru mematikan usaha eretan di Sungai Citarum.

“Dulu mobil dan truk sampai mengantre menyeberang dengan eretan. Sejak ada jembatan, truk jarang sekali mampir. Bahkan sama sekali tidak,” kata anak Marzuki, Qomaruddin. Beberapa usaha eretan di sekitar lokasi jembatan terpaksa gulung tikar.

Ditambah saat ini, pemerintah setempat tengah melakukan pelebaran Sungai Citarum. Hal ini bisa-bisa mematikan usaha eretan karena rencananya pemerintah akan membangun tanggul di sepanjang sisi sungai.

Qomaruddin mengatakan daerah eretannya tidak terkena dampak pembangunan tanggul. Ia berharap pembangunan tersebut tidak turut mematikan usaha keluarganya.

Warisan Kerajaan Tarumanagara

Sungai tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat sekitarnya, pun halnya dengan Sungai Citarum. Keberadaannya sangat dibutuhkan sebagai sumber kehidupan.

Selain untuk pengairan, sungai juga menjadi sumber makanan dan jalur transportasi masyarakat. Untuk itu masyarakat memanfaatkan keberadaan perahu sebagai alat transportasi dan mobilitas mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement