Senin 28 May 2012 16:45 WIB

Kontes American Idol Semakin Redup

Juri American Idol yang baru
Juri American Idol yang baru

REPUBLIKA.CO.ID,LOS ANGELES -- Sinar American Idol yang meredup berlanjut pada final musim tayang ke-11 yang disiarkan pekan la lu. Kontes menyanyi yang pertama kali tayang pada 2002 itu ‘hanya meraup’ sebanyak 21,5 juta pemirsa saat pengumuman pemenang. Berdasarkan survei yang di gelar Nielsen Co, angka ini jauh turun dari final musim tayang sebelumnya sebanyak 29,3 juta pemirsa.

Sedangkan angka penonton Idol untuk episode mingguan menyentuh 24 juta pemirsa di 2010. Dari angka ini pemirsa pada umur 18-49 tahun yang menjadi target pemirsa se ba nyak 10,8 juta orang. Pada tahun ini, angka pemirsa pada episode mingguan American Idol tercatat seba nyak 19,2 juta, dari jumlah itu target umur 18-49 tahun tinggal 7,5 juta orang.

Menurut Los Angeles Times, malam final kemarin adalah show yang paling sedikit ditonton pemirsa televisi. Angka penonton show final pada Selasa (22/5) lalu tentunya wajar jika membuat jaringan televisi Fox ketarketir. Acara kontes menyanyi dari jaringan televisi NBC, “The Voice” dan acara dari ABC TV “Duets” bisa jadi memengaruhi jumlah penonton Ame rican Idol. Ironisnya, salah satu pe menang American Idol, Kelly Clarkson terlibat di kontes ‘’Duets’’ ini.

Di samping pemirsa yang jenuh, American Idol juga disebut-sebut terlalu dapat ditebak. Faktor WGWG, White Guy With Guitar juga dinilai membosankan sebagian pemirsa. Bukan kejutan kalau Phillip memenangkan kontes ini. Pria asal Georgia ini memang punya suara bagus dan sangat berbakat. Tak heran jika ia bisa mengambil hati pemirsa Ame rika. Ditambah ia tampan dan jago bermain gitar.

Phillip yang mengalami gangguan ginjal menambah bumbu drama dalam musim tayang ini. Ia yang berusaha keras untuk bisa tampil di American Idol membuat banyak orang terharu. Kemenangan Phillip juga mengingatkan pada Scotty Mc Creery, pemenang musim ke-10 dan Lee DeWyze pemenang musim ke sembilan. Sama-sama pria kulit putih bergitar.

Ditambah lagi delapan dari 11 pemenang American Idol adalah penduduk bagian Selatan Amerika Serikat, tempat kelahiran blues dan musik-musik turunannya. Wilayah ini juga dinilai memiliki rasa ‘fanatisme’ yang lebih kuat dibanding wilayah lain di Amerika. Para penduduknya pun cukup terlibat dengan kontestan dengan rajin mengirimkan dukungan via telepon.

Kontes menyanyi yang secara rating bersaing ketat dengan Idol, “The X Factor” serta “The Voice” sepertinya tak memiliki masalah WGWG ini. Pemenang pertama X Factor, Melanie Amaro adalah perempuan kulit hitam yang tak terlalu mengandalkan gitar. Dua pemenang The Voice, Javier Colon dan Jermaine Paul adalah pria kulit hitam berusia di atas 30 tahun. Meski mereka juga piawai dengan gitar.

Namun tak bisa dipungkiri American Idol adalah acara kontes menyanyi yang cukup berumur panjang. Acara ini lahir dari pop Idol di Inggris yang mendapat inspirasi dari Popstar di Australia. Pada acara inilah, kontes menyanyi dimulai dengan audisi yang juga ditayangkan di televisi. Kemudian terdapat panel juri yang akan menentukan nasib para kontestan selanjutnya.

Sementara pemilihan pemenang berdasarkan voting telepon sudah dilakukan kontes Eurovision Song di Eropa yang eksis sejak era 1970-an. Drama sepanjang digelarnya kontes, cerita di belakang panggung juga menjadi elemen yang sangat dijaga untuk menjaga keterikatan pemirsa. Simon Fulller dan Simon Cowell produser asal Inggris, sebelumnya sudah berusaha membawa konsep “Pop Idol” ke Amerika. Namun, jaringan TV mainstream di negeri abang Sam ini awalnya tidak memberikan respons positif.

Rupert Murdoch, si bos jaringan media Fox harus dibujuk oleh pu trinya, Elisabeth, yang doyan menonton acara TV Inggris. Fox pun akhirnya mau menayangkan American Idol, dengan judul acara awal, American Idol: The Search for a Superstar yang tayang perdana di musim panas 2002.

Pada 2005 acara ini menjadi acara TV yang paling ditonton di AS, sekaligus mengorbitkan nama Simon Cowell, si juri judes. Sebenarnya hingga tahun lalu, American Idol masih bertengger di posisi satu sebagai acara TV yang paling ditonton. Sayangnya mereka tak bisa mempertahankan jumlah pemirsanya. Program ini rencananya tetap tayang hingga 2013.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement