REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan Ujian Nasional (UN) ternyata tidak meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Hal tersebut terungkap dari data OECD Programme for International Student Assessment (PISA) dimana prestasi anak-anak Indonesia konsisten berada di bawah rata-rata.
Berdasarkan data terbaru (2009), kemampuan membaca anak-anak Indonesia (usia 15 tahun) berada di peringkat ke-63 dari 71 negara. Begitu juga dengan kemampuan ilmu pengetahuan alam dan kemampuan matematika yang dari tahun ke tahun, sejak 2000, konsisten berada di bawah.
"Ini menunjukkan kebijakan Ujian Nasional yang dirintis tahun 2003 lalu tidak meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia," kata Koordinator Education Forum, Elin Driana, saat berkunjung ke Kantor Republika, Rabu (30/5). Indonesia, kata Elin, hanya berada di atas negara-negara seperti Argentina, Kazakhstan, Albania, Qatar, Panama, Peru, Azerbaijan, dan Kyrgiztan.
Jika ini dibiarkan, kata Elin, maka akan muncul pertanyaan apakah generasi muda saat ini di masa mendatang akan bisa bertahan di tengah persaingan globalisasi. "Saat ini pun sudah muncul banyak keluhan dari perguruan-perguruan tinggi serta dunia kerja terkait rendahnya mutu para lulusan sekolah," katanya