REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM - Dukungan dari Rusia diperlukan dengan harapan menyelesaikan masalah Suriah, kata Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Ahad (3/6), dalam satu pertemuan di Stockholm, Swedia.
Hillary mengatakan ia berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam dua sampai tiga hari belakangan dan secara langsung menyampaikan bahwa Rusia harus siap membantu tercapainya peralihan politik di Suriah.
Hillary mengatakan Lavrov merujuk kepada contoh Yaman, yang memerlukan waktu lama dan upaya oleh sejumlah negara yang terlibat dalam usaha mencapai peralihan politik.
"Kami ingin melihat kondisi yang sama terjadi di Suriah," tambah Hillary, sebagaimana dikutip Xinhua.
Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt, yang juga hadir dalam pertemuan bersama dengan Menteri Luar Negeri Carl Bild, menyatakan Swedia dan Amerika Serikat akan mendukung peralihan politik di Suriah sejalan dengan rencana utusan bersama PBB-Liga Arab Kofi Annan.
Terkait kondisi ekonomi Eropa yang merosot, Hillary menyampaikan keprihatinan akan mitra utama Washington tersebut dan menekankan pemerintah Eropa untuk membuat keputusan sendiri untuk maju.