Sabtu 16 Jun 2012 16:58 WIB

Berjalan Mulus, Penutupan Dua Lokalisasi di Tulungagung

REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG--Bupati Tulungagung, Heru Tjahjono mengaku lega karena proses negosiasi penutupan dua kompleks pelacuran terbesar di daerah itu berjalan mulus, meski sempat ada penolakan dari para wanita tunasusila setempat.

"Saya lega, teman-teman di Lokalisasi Ngunut akhirnya bersedia menerima rencana alih fungsi lahan yang kami rancang bersama-sama dan tawarkan kepada mereka," kata Bupati.

Selama ini, kompleks pelacuran terbesar di Kota Marmer yang lokasinya berdekatan dengan pasar dan sentra perekonomian masyarakat Kecamatan Ngunut itu paling getol menolak rencana penutupan lokalisasi yang digagas pemkab untuk alih fungsi lahan.

Mereka berdalih, program pemberdayaan perempuan seperti yang selama ini disampaikan pihak pemkab sejak tahun 2006 (awal wacana penutupan lokalisasi) sebenarnya tidak pernah ada alias program fiktif belaka.

Para pengurus dan komunitas mucikari-WTS Ngunut juga menuding wacana alih fungsi lahan lokalisasi untuk pengembangan sentra perekonomian produktif itu hanya akal-akalan untuk mengusir ratusan WTS dari kompleks wisata Kaliwungu.

Gerakan penolakan tersebut dibuktikan dengan berulangkali melakukan demonstrasi besar-besaran di gedung DPRD Tulungagung, namun setelah ada negosiasi kepada para tokoh dan komunitas setempat, maka pengurus/penghuni Lokalisasi Kaliwungu akhirnya melunak.

"Nanti lahan lokalisasi tersebut kemungkinan besar akan dipergunakan lapangan olahraga, warung kopi, kafe maupun tempat karaoke, dan pasti terbebas dari praktik prostitusi," terang Heru.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement