REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -Salah satu keluarga korban TKI yang tewas tertembak di Malaysia meminta pemerintah mengusut tuntas kasus tersebut. Rudi Hartono, kakak dari korban Sumardiono (35) mengaku tidak percaya adik melakukan perampokan di Malaysia.
"Saya berharap kasus kematian adik saya diusut tuntas oleh pemerintah Indonesia dan jenazah segera dipulangkan ke rumah duka," katanya.
Polisi Malaysia menembak tiga TKI karena diduga merampok di Perumahan Templer, Saujana, yang berada di kilometer 32 Jalan Selayang-Rawang, Selangor, Selasa (19/6). Ketiganya sempat melarikan diri dengan menggunakan mobil curian jenis Proton Wira dan kendaraan terhenti setelah mereka ditembak mati.
Dua dari tiga tenaga kerja Indonesia (TKI) korban penembakan polisi di Malaysia yakni Hasbullah (25) dan Sumardiono (35) berasal dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sementara satu lagi Masudi (28) berasal dari Bangkalan, Madura.
"Memang benar kedua buruh migran itu asal Kabupaten Lumajang dan kabarnya jenazah dua korban itu akan dipulangkan ke rumah duka hari ini," kata aktivis buruh migran A'ak Abdullah Al-Kudus di Lumajang, Jumat (22/6).
Sementara Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat di Jakarta mengatakan, tiga jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban penembakan polisi Malaysia akan dipulangkan hari ini dan Sabtu (23/6).