REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Menteri Penerangan Suriah Al Omran Zoabi mengatakan ledakan bom mengguncang kantor pusat televisi pemerintah di jantung kota Damaskus pada Senin (6/8) dan telah melukai beberapa orang.
"Jelas bahwa ledakan itu disebabkan oleh peledak," kata Zoabi, "Beberapa rekan kami terluka, namun tidak ada yang perah dan tidak ada yang meninggal."
Penyiar, yang menjadi saksi, mengatakan bahwa ledakan itu menghantam lantai tiga kantor pusat televisi tersebut. Ia tetap melakukan siaran, meskipun pengeboman berlangsung.
Gedung televisi terletak di Kabupaten Umayyah di Damaskus, daerah yang sangat dijaga ketat dan dikelilingi oleh hambatan keamanan ganda. Pemboman itu bukanlah serangan pertama pada media pro-pemerintah di Suriah.
Pada 27 Juni pria bersenjatakan bahan peledak menyerang kantor-kantor jaringan satelit Al Ikhbariya di luar Damaskus, menewaskan tiga wartawan dan empat penjaga keamanan.
Pada 18 Juli, empat pejabat tinggi keamanan - termasuk kakak ipar Presiden Bashar al-Assad - tewas dalam serangan bom yang diakui dilakukan pemberontak Tentara Pembebasan Suriah yang mengguncang jantung rezim.
Penyelidikan yang dilakukan menemukan bahwa seorang teknisi di kantor Hisyam Ikhtiar, kepala Badan Keamanan Nasional, telah menanam bahan peledak di ruangan tempat pertemuan sel krisis diadakan.