REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon Senin mengatakan akan berupaya untuk meredakan ketegangan-ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan, dan berjanji akan membantu Pyongyang memulihkan akibat banjir yang mematikan.
Ban, mantan menteri luar negeri Korea Selatan, mengatakan bahwa hubungan-hubungan antar-Korea saat ini semakin dingin. "Sebagai Sekjen PBB, saya terus memberikan perhatian kepada masalah ini dan saya berpikir keras bagaimana menciptakan kesempatan untuk meredakan ketegangan soal semenanjung untuk mengarah pada rekonsiliasi," katanya.
Hubungan-hubungan lintas-batas memburuk tajam dalam beberapa bulan terakhir. Korea Utara mengancam "perang suci" terhadap pemerintah konservatif Selatan atas tuduhan mengucilkan mereka, dan rencana-rencana melawan rezim tersebut.
Korea Utara juga bergulat dengan masalah-masalah yang dihadapi setelah banjir yang menewaskan 169 orang, dan 400 orang lainnya hilang, kata para pejabat Pyongyang.
Media negara setempat mengatakan, banjir-banjir dan hujan lebat antara Juni lalu sampai akhir Juli juga menjadikan 212.200 orang kehilangan rumah.
Banjir menyapu atau menggenangi 65.280 hektar ladangan pertanian, di negara yang sedang menderita kekurangan pangan. Badan-badan PBB telah mengunjungi daerah-daerah yang dilanda bencana terburuk untuk pengiriman bantuan yang diperlukan.
Ban mengatakan, badan dunia telah menyatakan "sangat prihatin" mengenai situasi itu. "Badan-badan kemanusiaan PBB telah menawarkan bantuan yang diperlukan dan rencana untuk memperluasnya lebih lanjut," katanya.