Kamis 16 Aug 2012 01:04 WIB

Support ke Rohingya, ACT Berangkatkan Tim ke Bangladesh

Rep: bambang noroyono/ Red: M Irwan Ariefyanto
 Aksi teatrikal dari aktivis lembaga sosial ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menggalang solidaritas serta mengutuk penindasan yang dialami oleh umat Islam di Suriah dan Myanmar. (Aditya Pradana Putra/Republika)
Aksi teatrikal dari aktivis lembaga sosial ACT (Aksi Cepat Tanggap) untuk menggalang solidaritas serta mengutuk penindasan yang dialami oleh umat Islam di Suriah dan Myanmar. (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Organisasi Kemanusian asal Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT), siap memberangkatkan kembali tim kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh. Rencananya, ACT akan menerbangkan satu tim relawan yang terdiri atas empat orang, yaitu satu relawan ahli psikoterapi, satu ahli medis, dan lainnya adalah observer juga wartawan. ''Tim akan masuk ke Bangladesh. Mungkin akan menuju Rakhine,\" kata Wakil Presiden Syuheilmaidi Syukur, Rabu (15/8).

Namun, hingga sekarang, belum ada kepastian keberangkatan tim ke dua ini. Pasalnya, Pemerintah Bangladesh belum memberikan izin masuk bagi relawan asing. Padahal, kondisi 80 ribu etnis Muslim Rohingya di Provinsi Bazar Cox kian mengkhawatirkan, kata Syukur berdasarkan laporan relawan ACT di lokasi, Andhika Purbo Swasono.

Sumbangan warga Indonesia untuk Muslim Rohingya yang dikumpulkan ACT sudah mencapai miliaran rupiah. Syukur mengatakan, sumbangan itu adalah amanah dari masyarakat Indonesia dan harus disampaikan ke pengungsi Rohingya. Dia berharap, Kementerian Luar Negeri maupun Kedutaan Besar Republika Indonesia di Dhaka, Bangladesh, dapat memainkan perannya dalam memuluskan pemberian bantuan ke puluhan ribu pengungsi di Bazar Cox.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement