REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Organisasi Kemanusian asal Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT), siap memberangkatkan kembali tim kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh. Rencananya, ACT akan menerbangkan satu tim relawan yang terdiri atas empat orang, yaitu satu relawan ahli psikoterapi, satu ahli medis, dan lainnya adalah observer juga wartawan. ''Tim akan masuk ke Bangladesh. Mungkin akan menuju Rakhine,\" kata Wakil Presiden Syuheilmaidi Syukur, Rabu (15/8).
Namun, hingga sekarang, belum ada kepastian keberangkatan tim ke dua ini. Pasalnya, Pemerintah Bangladesh belum memberikan izin masuk bagi relawan asing. Padahal, kondisi 80 ribu etnis Muslim Rohingya di Provinsi Bazar Cox kian mengkhawatirkan, kata Syukur berdasarkan laporan relawan ACT di lokasi, Andhika Purbo Swasono.
Sumbangan warga Indonesia untuk Muslim Rohingya yang dikumpulkan ACT sudah mencapai miliaran rupiah. Syukur mengatakan, sumbangan itu adalah amanah dari masyarakat Indonesia dan harus disampaikan ke pengungsi Rohingya. Dia berharap, Kementerian Luar Negeri maupun Kedutaan Besar Republika Indonesia di Dhaka, Bangladesh, dapat memainkan perannya dalam memuluskan pemberian bantuan ke puluhan ribu pengungsi di Bazar Cox.