Jumat 31 Aug 2012 19:17 WIB

Teror Solo, Rakyat Diminta tak Terpancing

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Bibit Waluyo
Bibit Waluyo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --Terkait kasus penembakan di Solo, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menghimbau warga tidak terpancing. Bibit pun meminta warga dan aparat dapat bersatu menjaga keamanan kota.

"Saya minta seluruh masyarakat bersama-sama dengan aparat bersatu padu menciptakan kondisi yang nyaman, aman dan damai. Masyarakat jangan terpancing, kaau terpancing malah jadi tidak produktif," ujarnya, Jumat (31/8).

Gubernur pun tak habis pikir penembakan terhadap aparat tersebut. Dia pun mngecam pelaku kekerasan penembakan. "Apa tidak kasihan dengan korban meninggal?? Bayangkan kalau korban adalah bapaknya saudaranya," kata Bibit.

Terkait isu terorisme dalam kasus tersebut, Bibit mengatakan masalah teroris merupakan kekosongan jiwa. Pelakunya hanya mendapat kepuasan hati.

"Sesama warga kok meneror. Mau merubah kondisi apa kaya gitu? Kelompok itu melakukan untuk kepuasan hati. Mati itu sangune (bekalnya) perilaku, iman, ajaran agama yang baik. Gak ada teorinya  (pelaku teror) masuk surga," ujarnya

Tiga kali, aksi penembakan terjadi di Solo. Pada Kamis (31/8) malam, aksi penembakan terjadi di Pos Polisi Serengan dan menewaskan Bripka Dwi Data Subekti (56 tahun). Sebelumnya, pada Jumat (17/8) Pos Polisi Gemblekan ditembaki peluru.

Dua polisi terkena tembakan. Kemudian pada saat malam lebaran, pos pengamanan Gladak di lempari granat. Tak ada korban, namun sempat menyebabkan kepanikan. Hingga kini, kasus teror tersebut saat ini ditangani Kapolda Jateng dan Mabes Polri, dengan melibatkan Inafis, Puslabfor, Densus 88, dan Bareskrim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement