REPUBLIKA.CO.ID, Syeikh Agung Al Azhar, Ahmed Al Tayeb mengutuk keras film penistaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW. Menurutnya penistaan semacam itu akan berlanjut di masa mendatang jika tidak ada hukum internasional yang dibuat untuk mencegahnya.
"Penistaan terhadap agama oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab akan terus berlanjut di masa mendatang. Oleh karena itu, PBB hendaknya mewujudkan suatu hukum internasional untuk mencegah penistaan terhadap agama dan kepercayaan masing-masing umat," kata Syeikh Tayeb kepada wartawan, Sabtu (15/9).
Pernyataan Al Tayeb dilontarkan terkait peredaran trailer film "Innocence Muslim", yang menyulut kemarahan umat Muslim di seluruh dunia. Di Libya, protes terhadap film tersebut bahkan menyebabkan Kepala Perwakilan AS dan beberapa stafnya tewas akibat di diserang di Kota Benghazi pada Selasa.
Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi manusia, Navi Pillay pada Sabtu (15/9) menyatakan mengecam film "Innocence Muslim" (film Anti-Islam). Ia mengatakan, film tersebut sangat provokatif. "Film itu jahat dan bersifat provokatif dan menggambarkan penyimpangan yang memalukan Islam," katanya.
Namun ia juga mengutuk segala aksi protes yang dilakukan dengan cara kekerasan. "Saya mengutuk tegas pembunuhan di Benghazi, dan aksi merusak serta tindakan rusuh lain terhadap film itu, dan mendesak para pemimpin politik serta agama agar melakukan upaya besar guna memulihkan ketenangan," kata wanita pejabat tersebut.