Rabu 19 Sep 2012 20:47 WIB

Romney: Mustahil Palestina dan Israel Berdamai

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Karta Raharja Ucu
   Kandidat presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney saat ia mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem, Ahad (29/7).
Foto: Charles Dharapak/AP
Kandidat presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney saat ia mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem, Ahad (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Calon Presiden Amerika Serikat Mitt Romney mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait gonjang-ganjing di Timur Tengah. Capres dari Partai Republik itu menuding Palestina menghambat perdamaian di Timteng, terutama dengan Israel.

Pernyataan kontroversial itu dibongkar majalah investigasi Mother Jones yang kembali merilis video provokatif Romney. Dalam video tersebut Romney mengatakan partisipasi kosong Otoritas Palestina yang tidak ingin melihat perdamaian di Timteng dan ogah berdamai dengan Israel.

Menurut Romney, jalan menuju perdamaian mustahil tercapai lantaran Palestina tidak memiliki kepentingan apapun untuk menegakkan perdamaian. "Saya melihat orang Palestina tidak ingin melihat perdamaian untuk tujuan politik. Dan (Palestina) berkomitmen menghancurkan dan menghapus Israel," kata Romney seperti dinukil The Washington Post, Rabu (19/9).

Romney mengatakan perilaku faksi-faksi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, membuat dirinya tidak akan serius menawarkan perdamaian di Timteng. Video yang dimuat di situs internet majalah Mother Jones memperlihatkan Romney sedang berbicara dengan para penggalang dana.

Lokasi acara penggalangan dana yang digelar secara tertutup tersebut, berada di Boca Raton, Florida, tepatnya di kediaman seorang manajer perusahaan sekuler, Marc Leder.

Masih menurut Mother Jones, dalam acara penggalangan dana itu, para donatur diwajibkan membayar setidaknya 50 ribu dolar AS per kursi. The Washington Post mengatakan Leder telah memberikan 300 ribu dollar AS untuk kubu oposisi ini.

sumber : The Washington Post
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement