REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Dua orang warga negaga Amerika Serikat tewas di Afghanistan dalam baku tembak antara pasukan NATO dan militer Afghanistan. Kejadian ini diduga akibat salah pengertian sehingga menewaskan satu pasukan AS dan seorang kontraktor sipil warga AS. Dengan kematian dua warga AS ini, total lebih dari 2000 militer dan sipil AS tewas di Afghanistan pascainvasi.
Kejadian salah pengertian ini bermula dari sebuah laporan adanya serangan pasukan militer Afghanistan yang membelot. Namun NATO buru-buru melansir ada tembakan gerilyawan dari jarak dekat.
"Keadaan agak membingungkan, ada laporan mengenai gerilyawan melepaskan tembakan dalam peristiwa ini, yang kami duga mungkin menjadi faktor penyebab," kata Letnan Jenderal Adrian Bradshaw, Wakil Komandan koalisi pimpinan NATO, sebagaimana dikutip Reuters.
Sebelumnya serangan terhadap pasukan militer Afghanistan meningkat tajam. 52 personel militer Afghanistan tewas dalam serangan pasukan militer Afghanistan yang disusupi gerilyawan. NATO sebelumnya melakukan pelatihan dan kerjasama dengan militer Afghanistan untuk menjaga stabilitas negara. Namun dua pekan terakhir, operasi gabungan ini dihentikan karena banyaknya penyusup di militer Aghanistan.