REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Selasa (2/10), mengatakan Republik Islam Iran takkan mundur dalam masalah nuklirnya.
Tak ada seorang di Iran yang mau mundur dari hak nuklir negara itu, kata Ahmadinejad saat berbicara dengan wartawan dalam satu taklimat.
Namun ia mengatakan jika Iran menerima uranium yang perkaya 20-persen, "tak perlu" memproduknya sendiri.
Ketika ditanya oleh wartawan Xinhua mengenai pengumuman Iran sebelumnya bahwa Republik Islam itu mungkin mempertimbangkan untuk menghentikan produksi uranium yang diperkaya sampai 20-persen, Ahmadinejad mengatakan Iran telah menuntut negara lain menyediakan Teheran uranium yang diperkaya sampai 20-persen sebagai bahan bakar pembuatan obat.
Ia juga mengatakan Iran telah mengatakan siap bertukar uranium 3,5-persen dengan uranium 20-persen.
Namun, "sejauh ini tak seorang pun menyediakan bahan bakar itu", kata Ahmadinejad sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Rabu (3/10).
Produksi uranium yang diperkaya 20-persen sebagai bahan bakar "mahal", katanya. Ditambahkannya, "Kapan saja mereka menyediakan bahan bakar buat kami, kami tak perlu (memproduksi) bahan bakar mahal tersebut."