REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian grasi Presiden SBY kepada sejumlah gembong narkoba menenggak kontroversi. Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo menilai keganjilan tersebut melahirkan berbagai dugaan negatif di publik.
Bambang menilai pemberian grasi bagi terpidana narkoba secara terus menerus dinilai Bambang sangat berbahaya. Bahaya pertama, kata Bambang, akan menghilangkan efek jera. "Organisasi kejahatan narkoba internasional akan terus merangsek ke Indonesia untuk mengembangkan sel-sel jaringannya hingga ke pelosok daerah," sebut Bambang saat berbincang dengan ROL, Sabtu (13/10).
Bahaya kedua, akan menghancurkan moral aparat penegak hukum di lapangan. Mereka, masih kata Bambang, merasa kerja kerasnya sia-sia, karena para penjahat narkoba tidak diganjar hukuman setimpal. (baca: Presiden SBY Dinilai Makin 'Plintat-Plintut').
"Kalau moral aparat hancur, persoalannya menjadi sangat serius," sebut politisi Partai Golkar itu.
Tapi, Bambang berharap pemberian grasi Presiden SBY kepada sejumlah gembong narkoba, tidak ada kaitannya dengan kegiatan pengumpulan dana untuk bertarung pada Pemilu 2014 mendatang, ataupun akibat tekanan para mafia narkoba.
"Saya khawatir organisasi kejahatan narkoba sudah menyusup ke tubuh birokrasi negara," ujarnya mengakhiri.